Marhaban Ramadhan yang hampir berujung. Perjalanan waktu tak terasa saat rutinitas ibadah dijalankan. Kekhusyukkan beribadah menjadikan kita makin mantab dan yakin keesaan Allah Swt. Perintah bagi ornag beriman ini menjadi wajib, manakala kita mengakui ketauhidan sebagai hamba Alah swt. Persoalan lain tentu lebih pada kondisi fluktuatif keimanan seseorang. Seseorang akan merasa yakin dan meningkat grafik takwanya, atau justru semakin down.
Tentu saja bagi orang beriman, puasa dan sejenisnya amalan di ramadhan menjadi keyakinan tersediri. Bahwa apa yang kita lakukan bernilai ibadah. Rutinitas ibadah yang pokok, tentu harus dbarengi dengan praktik kesalehan sosial lain. Kepekaan terhadap kondisi sosial orang-orang di sekitar kita menjadi hal yang tak bisa dinafikan.
Upaya mencerdaskan spiritual kita perlu terus diasah. Pun bagi kenyamanan hati dan praktik ibadah lain yang bernilai pahala lebih besar di ramadhan.Ramahdhan benar-benar menjadi syahru tarbiyah, bulan pendidikan. Di ramadhan diajarkan sabar, diajarkan peka sosial, keikhlasan dan sebagainya. Unttuk itu kita berharap semoga ramadhan ini menjadi momentum perubahan sikap, karakter dan tabiat baik. Tak ada wujud iman kecuali kebaikan yang ia tebarkan pada orang lain.